Penggunaan ITIL(Information Technology Infrastructure library)/standar internasional manajemen pelayanan teknologi informasi Pada perusahaan Shopee
·
Pengertian
ITIL
atau Information Technology Infrastructure Library (Bahasa Inggris,
diterjemahkan Pustaka Infrastruktur Teknologi Informasi), adalah suatu
rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta
operasi teknologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku
yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan TI. Nama ITIL dan IT
Infrastructure Library merupakan merek dagang terdaftar dari Office of
Government Commerce (OGC) Britania Raya. ITIL memberikan deskripsi detail
tentang beberapa praktik TI penting dengan daftar cek, tugas, serta prosedur
yang menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala jenis organisasi TI.
Manajemen Layanan TI atau IT Service Management (ITSM)
mengacu pada pelaksanaan dan pengelolaan kualitas layanan TI yang memenuhi kebutuhan
bisnis.Manajemen Layanan TI dilakukan oleh penyedia layanan TI melalui
kombinasi yang tepat dari teknologi, manusia, proses dan informasi. Penyedia
layanan TI tidak bisa lagi hanya berfokus pada teknologi dan organisasi
internal mereka. Mereka sekarang harus mempertimbangkan kualitas layanan yang
mereka berikan dan fokus pada hubungan dengan pelanggan.
·
Studi Kasus
Shopee
Indonesia adalah salah satu pusat perbelanjaan yang dikelola oleh Garena (berubah nama menjadi SEA Group). Bisnis C2C
(customer to customer) mobile marketplace yang diusung Shopee memungkinkan
kehadirannya dapat dengan mudah diterima oleh berbagai lapisan masyarakat,
termasuk di Indonesia. Dalam konteks ini, secara prinsip, ada 5 (lima) domain
proses utama yang harus diperhatikan secara sungguh-sungguh dalam memastikan
terjadinya pelayanan berbasis teknologi informasi yang handal, oleh karena itu
alibaba menggunakan kelima domain ini , yaitu :
1. Service
Strategy
Mengisyaratkan bahwa
setiap organisasi semacam perusahaan harus memiliki sebuah Strategi Pelayanan
yang menjadi panduan bagi setiap aktivitas “services” yang terjadi dalam parameter
organisasi. Secara prinsip, strategi ini berisi bagaimana cara dan mekanisme
yang dianut serta perlu dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan organisasi
di dalam usahanya untuk memberikan layanan yang baik, oleh karena itu perusahaan
Shopee memiliki strategi untuk melayani lebih banyak pelanggan sembari
menjadikan penggunaan perangkat lebih mudah dan praktis.
2. Service
Design
Memperlihatkan
bagaimana organisasi merancang ekosistem (infrastruktur dan superstruktur)
teknologi informasi untuk memenuhi atau melayani para pemangku kepentingannya.
Melalui desain ini, diharapkan tercipta suatu lingkungan kondusif bagi divisi
teknologi informasi dalam memberikan layanan prima ke segenap individu,
kelompok, dan unit/divisi pengguna pada organisasi. Pada domain ini Shopee
merancang sebuah sistem dimana client dengan mudahnya memasuki dan memahami web
Shopee . Dan juga Shopee sebuah design agar webnya dapat di akses via mobile.
Sekarang konsumen berbelanja di mana saja dan kapan saja di Mobile, Shopee
ingin memberikan kekuatan penuh dan kemudahan penggunaan yang mereka harapkan,
mulai dari penelusuran dan pemilihan produk hingga pembayaran dan pengelolaan
pesanan.
3. Service
Transition
Menggambarkan bagaimana
organisasi bertransformasi atau menjalankan perubahan menuju rancangan
lingkungan pelayanan yang diinginkan. Tahapan transisi ini harus dikawal dengan
sebaik-baiknya agar efektif dan tidak terjadi sebuah masalah besar. Di domain
ini Shopee menciptakan sebuah project bernama Shopeepay. Shopeepay adalah
layanan pembayaran online yang aman untuk transaksi jual beli yang terjadi di
Shopee,dimana proses pembayaran yang semula offline menjadi online.Dalam perubahan
dari offline ke online payment inipun sangat memudahkan buyer , masukkan harga
barang atau jasa yang akan dibeli, dan pencet tombol "save".
Transaksi tuntas, tanpa repot mengeluarkan uang dan menanti kembalian uang yang
sangat atau menggesek kartu yang membutuhkan waktu.Tetapi masih dalam proses
dan belum bisa di pergunakan.
4. Service
Operation
Mendeskripsikan secara
detail dan jelas mengenai inti dari rangkaian proses manajemen, yaitu
pengelolaan pelayanan itu sendiri pada tahap operasionalnya. Di sinilah para
pelanggan internal maupun eksternal (pemangku kepentingan) akan mendapatkan
langsung manfaat dari keberadaan teknologi informasi dan komunikasi. Di dalam
Shopee sendiri mempunyai customer service memudahkan dan mengarahkan clientnya
untuk proses refund dan reture.
5. Continual Service Improvement
Mengingatkan perlunya dilakukan
perbaikan berkesinambungan terus menerus dari masa ke masa. Hal ini tidak saja
berarti bahwa organisasi yang bersangkutan senantiasa belajar dan selalu
berkembang dari masa ke masa, namun mengandung makna bahwa organisasi selalu
siap menghadapi berbagai perubahan karena dinamika global. Shopee pun
meningkatkan service nya salah satunya meningkatkan pada bagian Service
Transition yaitu pada project ShopeePay dengan mengembangkan sistem layanan
pembayaran.
·
Kesimpulan
Dari
yang telah dijabarkan diatas menurut pandangan teoritis dan studi kasus
memiliki kesmipulan :
o
Perlunya dilakukan perbaikan secara
berkala dengan begitu tidak hanya client yang mendapat dampak profit namun
perusahaan juga mendapatkan profit berupa perusahaan tersebut sedang berkembang
dengan pesat.
o
Pengelolaan pelayanan yang baik akan
mendaptakan kenyaman lebih kepada client sehingga mereka betah
o
Selalu memperhatikan infrastruktur serta
Superstruktur sehingga terjadinya sebuah keluwesan sebuah perusahaan menjalani
bisnis tersebut
Komentar
Posting Komentar